Menarik Dikunjungi

Silahkan Klik untuk selengkapnya

Cerita Sunset

Silahkan klik untuk selengkapnya

Menatap Jauh

Silahkan klik untuk selengkapnya

Kita dan Mereka

Silahkan klik untuk selengkapnya

Berbagi Foto

Silahkan Klik untuk selengkapnya

sumpah pemuda

Redaksi asli sumpah pemuda kurang lebih seperti berikut:

Pertama.⁠
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang. satoe, tanah Indonesia.

Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Sumpah pemuda yang telah dirumuskan pada kongres pemuda dan ditulis oleh Moehammad Yamin, dan dibacakan oleh soegondo Pada tanggal 28 Oktober 1928 Yang bertepatan pada hari ini 28 Oktober 2011 dan telah dirayakan oleh sejumlah elemen pemuda dengan berbagai metode masing-masing, mulai dari merefleksikan dalam bentuk diskusi ataupun turun ke jalan.
Banyak yang mengatakan bahwa, sumpah pemuda merupakan bukti otentik kelahiran Bangsa Indonesia. Kelahiran yang merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonial, kondisi ketertindasan itulah yang kemudian mendorong para pemuda untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 atau selang 17 tahun kemudian.
Menurut Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda yaitu lima faktor, sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan. Beberapa organisasi pemuda seperti, Jong Celebes, Jong Java, Jong Ambon, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia, Pemuda Kaum Betawi, dll, yang terlibat pada masa itu.
Berdasarkan referensi sejarah sumpah pemuda tersebut dapat dikatakan bahwa, peran para pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan dan melawan panjajah penindas cukup besar. 83 tahun lamanya masa sumpah pemuda itu telah berlalu, penjajah belanda, jepang, dan antek-anteknya yang lain sudah tidak ada lagi. Negara telah merdeka secara konstitusi seperti yang telah dikumandangkan saat proklamasi 17 agustus.
Namun ketika kita mencoba sedikit membuka mata melihat kondisi masyarakat Indonesia hari ini, layakkah dikatakan kita telah merdeka? Sejumlah masyarakat miskin berkeliaran tak jelas tempat tinggal, sejumlah anak-anak mati kelaparan, sejumlah anak tak bisa mengenyam pendidikan.
Menurut data BPS tahun 2009 sekitar 32.530.000 jumlah penduduk miskin Indonesia, atau sekitar 14.15%, dan sekitar 200.262 yang berada dibawah garis kemiskinan.
Melihat kondisi seperti itu, apa yang harus dilakukan oleh para pemuda sebagai wujud dari semangat sumpah pemuda tersebut. Saya pikir bukan sekedar dikumandangkan setiap tanggal 28 oktober, tapi sebuah tindakan lebih untuk membantu mensejahterakan rakyat. Memang kolonial belanda sudah tak ada lagi, tapi bagaimana dengan kolonial yang berbentuk lain, kolonial yang berasal dari bangsa sendiri.
Jika kita lihat, sumber daya alam bangsa Indonesia sangat banyak, negeri ini sangat kaya, tersebar dimana-mana perusahaan tambang, tapi apa hasilnya untuk masyarakat sendiri? Kemana semua hasil tambang itu?
Kata soekarno, perjuangan kalian akan lebih sulit, karena melawan bangsa sendiri.
Semangat sumpah pemuda, semoga itu tak redup...
[Acc' Referensi:wikipedia,om google :)]

Gas Air Mata

air mata mereka mengalir deras, bukan karena ia menangis sedih atau terharu, tapi ia telah dihujani gas air mata.
seluruh penjuru, dari belakang, depan, samping dan bahkan dengan helikopter menyerang dari atas, mereka bagai semut ditengah tumpukan garam, kepanasan diserang oleh aparat berseragam cokelat. menjerit para perempuan yang tak bisa lari menyelamatkan diri. yang lainnya tunggang langgang, kekuatan para anak muda terlihat saat melompati pagar menyelamatkan diri dari pentungan yang siap menghantam. beberapa tertangkap, disekap dalam pos berukuran kecil, diperkenalkan dengan pentungan hitam, sepatu laras dan telapak tangan aparat.
Niat untuk mengutarakan kegelisahan, menyampaikan aspirasi, tapi diperlakukan bagai pencuri yang tertangkap basah.
Harapan untuk berdialog face to face, tapi itu hanya mimpi bagi masyarakat kecil untuk ketemu dalam sebuah forum dan duduk bersama dengan beliau pengambil kebijakan. Sehingga mengutarakan harapan dan aspirasi di jalanan adalah jalan yang ditempuh.
Banyak yang mengecam, banyak pula yang mendukung, tergantung bagaimana pandangan masyarakat atas tindakan itu.
Yang mengecam sedikit jengkel karena mengganggu kelancaran transportasi, dan yang mendukung karena mereka paham bahwa tindakan itu sebenarnya untuk kepentingan masyarakat banyak, khususnya masyarakat kecil..Misalnya kebijakan menaikkan harga BBM, kenaikan tarif Listrik, Mahalnya biaya pendidikan, dll, tentunya akan membuat masyarakat kalangan menengah ke bawah akan kewalahan untuk memenuhi semua kebutuhan itu.
Karena itu, karena kita adalah makhluk sosial, karena kita bertanggung jawab atas kondisi sesama, karena sebaik-baik manusia adalah manusia yang bisa bermanfaat untuk orang lain, maka seperti apapun bentuk tindakan kita, semua untuk kemaslahatan orang banyak dan untuk kebutuhan masyarakat.
Akhir kata "keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia"