Gas Air Mata

air mata mereka mengalir deras, bukan karena ia menangis sedih atau terharu, tapi ia telah dihujani gas air mata.
seluruh penjuru, dari belakang, depan, samping dan bahkan dengan helikopter menyerang dari atas, mereka bagai semut ditengah tumpukan garam, kepanasan diserang oleh aparat berseragam cokelat. menjerit para perempuan yang tak bisa lari menyelamatkan diri. yang lainnya tunggang langgang, kekuatan para anak muda terlihat saat melompati pagar menyelamatkan diri dari pentungan yang siap menghantam. beberapa tertangkap, disekap dalam pos berukuran kecil, diperkenalkan dengan pentungan hitam, sepatu laras dan telapak tangan aparat.
Niat untuk mengutarakan kegelisahan, menyampaikan aspirasi, tapi diperlakukan bagai pencuri yang tertangkap basah.
Harapan untuk berdialog face to face, tapi itu hanya mimpi bagi masyarakat kecil untuk ketemu dalam sebuah forum dan duduk bersama dengan beliau pengambil kebijakan. Sehingga mengutarakan harapan dan aspirasi di jalanan adalah jalan yang ditempuh.
Banyak yang mengecam, banyak pula yang mendukung, tergantung bagaimana pandangan masyarakat atas tindakan itu.
Yang mengecam sedikit jengkel karena mengganggu kelancaran transportasi, dan yang mendukung karena mereka paham bahwa tindakan itu sebenarnya untuk kepentingan masyarakat banyak, khususnya masyarakat kecil..Misalnya kebijakan menaikkan harga BBM, kenaikan tarif Listrik, Mahalnya biaya pendidikan, dll, tentunya akan membuat masyarakat kalangan menengah ke bawah akan kewalahan untuk memenuhi semua kebutuhan itu.
Karena itu, karena kita adalah makhluk sosial, karena kita bertanggung jawab atas kondisi sesama, karena sebaik-baik manusia adalah manusia yang bisa bermanfaat untuk orang lain, maka seperti apapun bentuk tindakan kita, semua untuk kemaslahatan orang banyak dan untuk kebutuhan masyarakat.
Akhir kata "keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia"

0 komentar:

Posting Komentar