Menarik Dikunjungi

Silahkan Klik untuk selengkapnya

Cerita Sunset

Silahkan klik untuk selengkapnya

Menatap Jauh

Silahkan klik untuk selengkapnya

Kita dan Mereka

Silahkan klik untuk selengkapnya

Berbagi Foto

Silahkan Klik untuk selengkapnya

Bangun tidur, Hore: bukan lagu semua anak

Bangun tidur ku terus mandi, Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi ku tolong ibu, Membersihkan tempat tidur ku

Bukan maksud untuk menjelekkan atau menganggap karya orang lain tidak bagus, hanya sekedar melakukan perbandingan, dan sebelumnya saya minta maaf kepada pengarang lagu jika kurang berkenan, dan saya juga bukan pengarang lagu dan tidak tau mengarang lagu.. 
Sepertinya pak kasur yang katanya pengarang lagu tersebut di atas, dan pak AT Mahmud yang mengarang libur telah tiba dan dipopulerkan oleh tasya, mungkin membuat lagu di dalam kamar dan tidak melakukan survey terlebih dahulu terhadap semua kondisi anak yang ada di negeri ini. Atau mungkin di zaman mereka semua kondisi anak sama, entahlah.. 
Tidak semua anak bangun dari kasur empuknya saat pagi tiba, ada juga saat pagi dia masih terlelap diatas tembok keramaian karena lelah begadang mencari, menengadah dan mengulurkan tangan meminta recehan atau lembaran rupiah.. 
Tidak semua anak bangun kemudian menggosok gigi, karena tidak semua anak bisa dengan mudah membeli sikat gigi, dan mungkin mereka lupa atau tidak mau tau kalau anak yang rajin sikat gigi akan membuat giginya bersih, karena jangankan gigi, tempat tidur mereka belum tentu di tempat yang bersih..
Tidak semua anak akan membantu ibunya membersihkan tempat tidur, karena tempat tidur mereka biasanya dibersihkan oleh dinas kebersihan. Tapi biasanya mereka membantu ibunya mencari nafkah, mencari uang untuk kelangsungan hidup.. 
Tidak semua anak akan berkata horee..saat libur tiba, karena banyak diantara mereka yang tidak paham dan tidak pernah merasakan apa itu libur. Tidak semua anak bersekolah, kemudian diliburkan atau saat hari minggu tiba mereka bebas dari PR dan bisa bermain atau jalan-jalan sampai puas. Anak-anak yang lain mungkin bisa bebas bersepeda saat hari minggu seperti gambar disamping, dengan baju merah dan sepeda merah yang terlihat serasi, atau berjalan dengan ibu mereka menikmati pagi sambil jajan seperti anak yang berbaju ungu disamping.. Tapi tidak dengan anak yang berbaju hitam, kusut dan kakinya penuh debu karena mungkin tidak menggunakan alas kaki, dia masih lelah, semalam suntuk dia tidak terlelap seperti anak yang lain dengan telentang diatas kasur menunggu pagi kemudian bermain. dia masih nyaman disinari matahari pagi, matanya masih malas untuk terbuka dan melanjutkan aktifitas, mungkin dia salah satu anak yang tidak pernah merasakan libur telah tiba.
Kebahagian orang tua mungkin saat melihat anaknya terlihat cantik atau tampan dengan segala aksesorisnya, seperti anak digambar samping, dengan kacamata dan jaket kuningnya, manis dan lucu. atau anak yang dibelakang denga riang gembira, karena orang tuanya baru saja membayar sewa skuter untuk ia maini. Tapi berbeda dengan anak yang disebelah kanan, sarungnya masih melilit beberapa bagian tubuh, dia juga masih lelah mungkin, orang tuanya tidak memakaikan dia aksesoris agar terlihat manis dan lucu, atau menyewakan mainan dan menikmati hari di minggu pagi.

Di tengah keramaian, dibawah terik matahari, diatas tembok keras, dikelilingi sampah mereka masih terlelap.. kapan mereka bisa bangun tidur, lalu menggosok gigi, kemudian membantu ibu merapikan tempat tidurnya sendiri, dan dengan girang mereka menyanyi, horee libur telah tiba.. Atau kapan mereka akan digandeng oleh ibu mereka untuk jajan, bermain, dan menyewakan mereka mainan, kemudian memakaikan mereka aksesoris agar terlihat cantik, dan kapan mereka akan berhenti bekerja untuk mencari nafkah dan menikmati dunia seperti anak-anak pada umumnya? Entah..
By: Acc../sumber foto: accfoto14.blogspot.com

Dear bapak/ibu dokter

Saya baru saja membaca pesan broadcast yang bapak/ibu kirim untuk semua masyarakat Indonesia tentang aksi meliburkan diri sehari bagi semua dokter sebagai bentuk solidaritas atas musibah yang menimpa teman bapak/ibu dokter.

Kami tentunya ikut prihatin dan berharap masalah itu cepat terselesaikan. Menggelar aksi protes, turun ke jalan meyuarakan aspirasi seperti yang diberitakan kemarin hal yang wajar tentunya, kami tidak mempersoalkan itu. Tapi jika hari ini bapak/ibu dokter harus meliburkan diri dan menutup mata atas pasien yang harus mendapat pelayanan medis, pengobatan atau sentuhan tangan seorang dokter kami pikir harus dibicarakan terlebih dahulu.

Jika teman bapak/ibu dikenakan kasus kriminalisasi karena pasien yang dia tangani meninggal karena hal  yang tidak disengaja, bagaimana dengan sikap meliburkan diri bapak/ibu yang bisa mengakibatkan meninggalnya pasien karena tidak mendapatkan tindakan dokter, apakah itu tidak masuk kriminalisasi juga? Ini bukan kasus pertama atas meninggalnya pasien yang sementara ditangani dokter, sudah banyak kasus sebelumnya, tapi mungkin karena perasaan sedih dan geram keluarga pasien sehingga harus membawa dokter yang menangani ke meja pengadilan. Siapapun itu, jika keluarga atau orang yang disayangi meninggal pasti akan sedih, dan melakukan hal-hal untuk meluapkan kesedihan, seperti yang dialami teman bapak/ibu yang dilaporkan oleh keluarga pasien yang lagi sedih karena keluarganya meninggal. Pernahkah bapak/ibu mengamati, berbincang atau mendengarkan keluhan mereka yang sakit, yang membawa diri mereka, keluarga mereka ke rumah sakit dan berserah diri kepada bapak/ibu dokter sebagai seorang yang dianggap ahli untuk menyembuhkan? Pernahkah bapak/ibu mendengar keluhan seorang pasien yang sudah 3 hari terbaring di rumah sakit tapi Cuma diberi obat Antalgin dan cairan infus? Nenek saya dokter yang mengalami itu, dan 3 tahun lalu dia sudah meninggal karena penyakit yang berulang kali dia bawa ke rumah sakit untuk disembuhkan. Dokter tau tidak seberapa banyak orang harus meninggal karena tidak punya biaya? Karena untuk bertemu dokter itu harus menyiapkan lembaran rupiah yang banyak? Dokter tau tidak, setiap pasien kadang hanya di kunjungi dokter paling lama 30 menit dalam sehari, diluar sabtu dan minggu, selebihnya cuma ditangani oleh perawat bahkan biasanya  cuma mahasiswa perawat yang masih praktek? Dokter tau tidak, berapa banyak pasien yang tidak menebus semua resep obat yang dokter berikan karena uangnya tidak cukup? Dokter tau tidak betapa banyak pasien yang sebenarnya juga butuh diapresiasikan aspirasinya untuk mendapatkan pelayanan maksimal?

Bapak/ibu dokter yang kami sayangi dan selalu harapkan jasanya, tau tidak betapa banyak pasien yang mempercayakan sepenuhnya hidup mereka kepada bapak/ibu, yang tidak pernah protes diberi obat apapun itu, yang tidak pernah protes kenapa mereka disuruh minum obat 3x1 bukan 7x1 agar cepat sembuh, yang selalu mengharapkan bapak/ibu ada dan memberi mereka sedikit semangat dan harapan untuk tetap sehat.
Bapak/ibu dokter, jika harus menyuarakan aspirasi dan menuntut keadilan untuk teman bapak/ibu kami sangat mendukung, tapi jangan korbankan pasien bapak/ibu, mereka tidak punya hubungan dengan kasus yang menimpah teman bapak/ibu..

Sekian dan semoga bisa menjadi bahan refleksi..terima kasih.

acc

Smartphone menyebabkan kemandulan bagi mahasiswa

Mungkin kita masih ingat beberapa tahun silam pernah marak issu tentang radiasi yang dikeluarkan oleh Handphone bisa membuat orang menjadi mandul, karena alasan itu sehingga banyak orang berbondong-bondong membeli tempat Hp yang dijepitkan di pinggang, selain antisipasi mandul karena radiasi, juga menjadi style tersendiri kala itu. Pancaran gelombang elektromagnetik dari ponsel memiliki frekuensi antara 450 – 1800 MHz, termasuk dalam daerah gelombang mikro, secara kuantitas relatif masih kecil karena hanya berkisar sepersejuta elektron volt. Namun kalau jarak sumber radiasi dengan materi cukup dekat, maka dampak radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel tidak boleh diabaikan begitu saja. Alasannya adalah karena intensitas radiasi elektromagnetik yang diterima oleh materi akan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak, artinya makin dekat dengan sumber radiasi, maka makin besar radiasi yang diterima. Persoalan akan lebih menarik lagi, kalau waktu kontak atau waktu berbicara melalui ponsel diperhitungkan, maka akumulasi dampak radiasi akibat pemakaian ponsel semakin besar. Gelombang elektromagnetik ini dapat menyebabkan pemanasan pada jaringan tubuh. Jaringan tubuh dipanaskan oleh rotasi dari molekul polar yang disebabkan oleh medan elektromagnetik. Berbagai penelitian mengungkapkan beberapa penyakit dapat ditimbulkan oleh radiasi ini seperti katarak, mandul, gangguan fungsi otak, hingga tumor. Radiasi yang dikeluarkan oleh ponsel ini mirip dengan radiasi yang dikeluarkan oleh computer ataupun laptop.

Jika dulu penggunaan Hp hanya sebatas sms dan telepon bisa menyebabkan berbagai penyakit, bagaimana dengan sekarang yang kadang orang tidur dengan Hp-nya. Apalagi sejak maraknya Smartphone dan kemajuan teknologi yang berkembang luar biasa, memberi dampak yang sangat signifikan. Jika dulu hanya sebatas kajian tentang apa dan bagaimana itu globalisasi, maka sekarang kita telah berada pada era itu, dimana terjadi perapatan ruang dan waktu. Kita dapat mengakses bebas informasi, berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus dibatasi ruang dan waktu. Atau seperti penjelasan di atas misalnya, kita dapat membaca dan mengetahui informasi  tentang efek radiasi yang dikeluarkan oleh media yang kita gunakan sekarang ini, menggunakan media (hp, laptop, computer) yang mengeluarkan efek radiasi untuk mengetahui efek radiasi itu sendiri.

Perkembangan teknologi ini direspon antusias tentunya, apalagi bagi kalangan mahasiswa. Sudah sangat jarang mahasiswa yang menggunakan Hp yang hanya difasilitasi Sms dan telepon, jika mereka tidak mampu memiliki smartphone dengan berbagai fasilitas, paling tidak mereka akan memiliki Hp dengan fasilitas senter. Berbagai alasan para mahasiswa memiliki smartphone, mulai dari alasan agar tidak ketinggalan informasi, memudahkan cari data kuliah, agar selalu eksist di media sosial, hingga sekedar mengikuti trend. Jika penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa sangat intens dan tidak tepat guna, maka efek mandul tidak akan terelakkan. Efek radiasi yang menyebabkan kemandulan mungkin bisa ditangkal dengan penemuan teknologi baru nantinya, tapi bagaimana jika efek yang ditimbulkan adalah kemandulan secara sosial?

Sadar atau tidak, kecanggihan smartphone akan mengarahkan penggunanya untuk individualis. Mereka akan sibuk dengan komunikasi dunia maya, tapi bisa jadi akan melupakan dunia nyata dan sekitarnya. Mahasiswa sebagai kontrol sosial atau pembawa perubahan, katanya, akan sangat tragis jika terjerumus ke dalam dunia individualis seperti ini. Dulu banyak mahasiswa yang antusias bergabung di sebuah organisasi atau komunitas kampus, karena bisa menambah teman, sebagai tempat belajar dan sebagai sumber informasi, tapi sekarang tidak lagi, sebagian lebih merasa nyaman dengan duduk sendiri dan mengutak atik internet di tangan dan mendapatkan informasi yang diinginkan. Ditambah lagi dengan media sosial yang semakin banyak, mulai dari facebook yang berhasil menggusur friendster, tweeter yang sedang di atas angin, path, Line, wechat, kakao talk, BBM, google +, dan masih banyak lagi, membuat komunikasi maya meningkat dan komunikasi secara langsung menurun, dan di media sosial orang pun lebih mudah menemukan teman baru. Diskusi pelataran tentang perubahan, tentang mereka yang tertindas, tentang revolusi misalnya, disingkirkan oleh status cengeng atau status untuk sekedar eksist.. dan kebanyakan orang lebih senang curhat di beranda atau Timeline dibandingkan curhat langsung dengan tetangga bangkunya, atau lebih senang chat dengan orang yang jauh dibandingkan bercerita langsung dengan orang di sekitarnya. Padahal komunikasi lewat pesan atau chat tidak memiliki ekspresi sehingga bisa menyebabkan terjadinya perbedaan makna. Ini juga sering terlihat saat menghadiri acara bazar, kebanyakan kita akan menemui teman-teman sibuk di depan laptop dengan akun media sosial masing-masing. Dan yang paling menarik, biasanya mereka sibuk saling komentar di media sosial padahal sedang duduk sebangku dan online bersama. Saya pernah bayangkan jika seorang aktivis kampus tidak mau kalah eksist di media sosial, mungkin statusnya “huff…lagi demo, nih”.. “lagi kajian with @anu @ini”.. “besok kajian apalagi yahh”..dll..

Jika organisasi kampus tidak cerdas mencari pola baru, maka lama kelamaan akan punah seiring dengan menurunnya minat mahasiswa untuk berorganisasi karena merasa nyaman dengan media sosial yang bisa memberi layanan akses informasi secara bebas. Perkembangan teknologi bukan hal yang salah, tapi penggunaan teknologi yang harus tepat dan bermanfaat.
Sumber: -  Wikipedia    - diskusi

By: acc

PLTK

Pernah ada cerita tentang orang yang melapor ke kantor polisi karena kehilangan sepedanya, tapi sepertinya ini hanyalah karangan belaka. “pak, sepeda saya hilang”, polisi itu menjawab, “kalau sepeda hilang itu jarang didapat pak”, dengan girang bapak itu berkata, “tidak apa-apa pak, itu lebih bagus lagi”..(jarang: kuda)

Kuda memang salah satu ternak yang bisa masuk nominasi ternak tergagah, selain penampilannya yang memang terlihat jantan, juga memiliki tenaga yang kuat. Dahulu katanya banyak yang menggunakan kuda sebagai kendaraan pribadi hingga kendaraan perang. Jika berbicara kekuatan, sebenarnya banyak hewan lain yang lebih kuat dari kuda, misalnya gajah, kerbau atau badak, tapi meskipun hewan tersebut kuat, tapi tidak gesit seperti kuda karena tubuh yang terlalu besar. Atau tentang kecepatan lari, banyak yang lebih gesit berlari dari kuda, misalnya macan atau jaguar atau hewan pemburu lainnya, tapi meskipun cepat berlari, tubuh hewan tersebut terlalu kecil dan tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai kendaraan untuk mengangkut barang, apalagi ditunggangi seperti kuda. Jika tidak percaya macan atau jaguar tidak bisa ditunggangi, silahkan coba sendiiri. Tentang kehebatan kuda kitab pun telah menjelaskan “Demi kuda perang yang lari kencang terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulannya. (QS.100:1-2)” Selain itu, kuda sangat mudah kita temukan disekitar kita, kuda juga merupakan hewan yang setia, kuda piaraan tidak akan meninggalkan majikannya kecuali dalam keadaan terpaksa atau jika majikan dan kudanya belum bersahabat.  Sangat banyak yang mengatakan bahwa kuda mampu berlari kencang dengan beban sekalipun dalam waktu yang cukup lama, selain itu, kukuatan kuda sangat stabil sehingga kadang kekuatan suatu mesin diukur dalam satuan kuda. Menurut Wikipedia kuda bisa mencapai kecepatan maksimal hingga 76 km/jam

Di daerah jeneponto kita bisa menemui begitu banyak kuda, dan masih banyak aktifitas masyarakat yang mengandalkan kuda sebagai penyedia jasa tenaga yang bisa diandalkan. Misalnya di pasar, akan banyak berjejer bendi/dokar untuk transportasi masyarakat. Mengangkut barang, misalnya garam, padi dan hasil kebun lainnya menggunakan kuda. Sampai jasa mengenyangkan perut, bisa kita temui banyak warung coto kuda atau masakan lain dengan brand dasar kuda. Sehingga tidak heran, di tengah kota berdiri kokoh patung kuda berwarna putih.

Jika tenaga kuda yang stabil dan mudah diperoleh di daerah jeneponto misalnya, tentu akan sangat menarik jika bisa dimanfaatkan sebagai media untuk menghasilkan energy listrik. Pembangkit listrik tenaga air, dalam skala mikro atau picohidro tentu akan sangat sulit diterapkan di daerah tersebut karena kurangnya persedian air alam yang ada. Tetapi bukan hal yang tidak mungkin, jika air sebagai dasar pembangkit bisa diganti oleh kuda, intinya pembangkit disini bagaimana agar turbin bisa berputar dan menghasilkan energy listrik.





Sedikit tentang pembangkit mikrohidro yang menggunakan tenaga air, dengan meggunakan jenis pompa end-suction centrifugal pump,  dan efisiensi turbin sebesar 70%.  Maka turbin bisa bekerja pada putaran 1400 – 1450 rpm, net head 48 m dan design flow 30 liter/detik.  Daya keluaran poros turbin akan ditransmisikan ke generator dan bisa menghasilkan output generator sebesar 7.5 kW dengan toleransi perubahan debit yang diijinkan adalah 20%. 

Mungkin bisa jika air kita ganti dengan membuat sebuah rol dengan tumpuan yang berputar seperti alat lari fitness dan menjadikan kuda sebagai pemutar turbin yang tugasnya berlari diatas tumpuan tersebut. Dengan kekuatan maksimal kuda 76 km/jam kita ratakan menjadi 60 km/jam saja dan toleransi 20% seperti pada penggunaan air kemudian dikonfersi ke rpm, mungkin bisa mendapatkan sekian watt.

Ini hanyalah sebuah gambaran umum dari ide nakal yang tak berkesudahan, tapi mungkin menarik jika ada yang mau melakukan penelitian kelayakan rencana tersebut. acc

sakit, semakin meningkat

Semakin lama semakin banyak jumlah rumah sakit yang dibangun, berbagai macam teknologi canggih dan obat-obatan baru bermunculan, harga pun akan berbanding lurus untuk mendapatkan fasilitas yang ada. Ruangan yang disiapkan mulai dari kelas menengah kebawah untuk pasien rawat inap, yang penjaga pasien biasanya tidur di kolom ranjang pasien, hingga kelas VVIP dengan fasilitas AC, kulkas, TV dan berbagai fasilitas mewah lainnya.
Semakin banyak rumah sakit, semakin banyak pula orang sakit. Beberapa orang yang pernah mencari ruangan untuk rawat inap katanya tidak bisa langsung mendapat ruangan yang diinginkan, biasanya harus menunggu dulu hingga beberapa hari.
Fenomena orang sakit yang mungkin setiap tahun jumlahnya terus bertambah mungkin dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang kurang sehat. Secara pribadi saya merasakan beberapa tahun terakhir banyak keluarga atau teman yang dikabarkan sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Ada yang kembali sembuh dan ada juga yang harus kembali bertemu dengan pencipta. Penyakit maag, usus, kolesterol, hypertensi, tumor, kista, kanker dan sebagainya sangat akrab terdengar di telinga saya saat 2005 awal hingga sekarang. Saya menganggap ini sebagai sebuah penurunan kualitas kesehatan dan ketahanan tubuh. Mungkin seirama dengan peningkatan teknologi dan instanisasi makanan bahkan instanisasi segala hal.
Sebagai perbandingan, masyarakat dahulu tidak begitu paham masalah steril, petani biasanya makan di tepi sawah saat  habis bekerja, cuci tangan seadanya, biasanya masih ada tanah yang tertinggal diselah kuku. Tapi mereka tidak juga merasakan sakit perut, atau muntah karena mungkin tangannya kotor dan  bercampur bakteri saat makan. Sekarang jika anak-anak mau makan diajarkan mencuci tangan pakai sabun, itupun sabun cair, jika sabun batang dikhawatirkan kuman akan berpindah. Semakin ketat aturan kesehatan bagi masyarakat saat ini, tapi semakin besar pula peluang serangan penyakit bagi tubuh.
Kondisi ligkungan sekarang yang serba zat kimia dan bahan-bahan canggih mungkin penyebab menurunnya daya tahan tubuh dan serangan penyakit. Serta aktifitas yang serba teknologi sehingga kadang otot harus tidur dari tugasnya. Nenek kita dulu untuk ke suatu tempat ditempuh dengan berjalan kaki, atau jika dari kebun dia harus memikul pisang atau kelapa pulang ke rumah, otomatis ototnya bekerja dan berkeringat, saat orang berkeringat terjadi pembakaran dalam tubuh, dan memungkinkan zat berbahaya  di dalam tubuh ikut keluar bersama cairan keringat tersebut. Sangat berbeda dengan kondisi orang sekarang pada umumnya, jika hendak ke suatu tempat kebanyakan menggunakan motor atau mobil sehingga tidak banyak tenaga yang keluar, ditambah aktifitas kerja yang duduk di meja dan fasilitas AC sehingga keringat pasti malu untuk keluar merayap di selah pori-pori. Ditambah dengan gaya hidup, makanan atau benda sehari-hari yang digunakan banyak mengandung zat kimia atau zat berbahaya lainnya. Misalnya pada gambar berikut: 


Tapi sekarang bukan hanya orang kantoran saja yang gampang diserang penyakit, dengan gaya hidup yang seperti di atas, tapi petani pun sudah banyak yang berguguran karena serangan penyakit berbahaya. Petani sebenarnya adalah korban dari keinginan untuk mendapatkan hasil yang banyak tanpa harus susah payah melawan musuh bebuyutan seperti hama, gulma, dan pengganggu lainnya, sehingga mereka menggunakan pestisida atau insektisida dan sejenisnya untuk menjaga tanaman mereka hingga panen. Pestisida itu sendiri adalah bahan pencegah atau akrab disapa racun untuk tanaman atau hama yang tidak diinginkan. Tapi pestisida bukan zat pintar yang hanya menyerang objek yang kita inginkan, tapi memberi efek bagi lingkungan, dan sangat sering pestisida menjadi senjata yang memakan tuannya. Jika petani menyemprot tanaman dengan pestisida, itu membuka peluang bagi petani untuk ikut menghirup semburan air yang keluar, ditambah lagi pestisida ikut melengket di pakaian petani, tanah dan lingkungan tempat petani hidup sehari-hari. Mungkin itu penyebab banyak petani yang harus gantung cangkul karena sakit. Petani dulu mungkin belum mengenal pestisida sehingga kesehatan mereka tetap terjaga dan selalu fit, sehingga wajar jika memiliki usia yang panjang. Membasmi tanaman penggangu dengan cara dicabut, diparangi atau dicabik-cabik dengan cangkul, melawan hama tikus dengan ular, atau burung pengganggu padi dengan orangan sawah dan lain-lain.
Zat kimia dan racun berbahaya bagi tubuh, semanis apapun bentuknya. Buah-buahan atau sayuran merupakan sumber vitamin, tapi jika disemprot dengan pestisida maka racun akan menempel pada kulit dan semoga tidak meresap hingga ke daging, untuk mengantisipasi itu maka kita disarankan untuk mencuci terlebih dahulu, namun jika dicuci pakai sabun atau bahan cuci lainnya juga mengandung zat kimia yang juga berbahaya, jika dicuci tanpa sabun hanya dengan air saja, bisa jadi zat racun yang melekat tidak akan hilang.
Berbagai penyakit muncul, memacu munculnya pula berbagai obat-obatan, maka berbahagialah apoteker karena obatnya laris manis. Obat adalah bahan atau zat yang digunakan untuk mencegah atau mengantisipasi penyakit dalam tubuh. Obat kebanyakan menggunakan zat kimia, ada juga racikan dari bahan alami dan disebut obat herbal. Sealami apakah herbal itu, entahlah, saya tidak tertarik untuk mencari tau. Bahan kimia pada obat mungkin secara langsung tidak memberi efek buruk, tapi hampir semua obat memiliki efek samping, misalnya obat batuk yang banyak dijual, biasanya menyebabkan kantuk, dilarang dikonsumsi oleh orang hamil atau anak dibawah umur, artinya obat tersebut adalah obat keras yang bisa memberi efek negatif terhadap orang yang konsumsi jika tubuh orang tersebut tidak mampu menahan kandungan pada obat. Pernah juga ada yang mengatakan bahwa obat itu akan menyebabkan ketergantungan jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu. Atau biasa ada kasus orang overdosis, atau jika obat tidak cocok menyebabkan jantung menjadi berdebar-debar, keringat dingin dan sebagainya. Jika seperti itu maka obat bisa menjadi racun dalam waktu yang bersamaan. Ketergantungan manusia modern pada obat juga sangat tinggi, sehingga sakit sedikit saja selalu mengkonsumsi obat. Sebuah tradisi pengobatan demam dan beberapa jenis penyakit lainnya yang biasa dilakukan di kampung dengan cara tradisonal, namanya "sahatu" cara kerjanya sederhana, demam akan hilang jika kita mengeluarkan keringat, sahatu ini menggunakan uap, dalam wadah seperti panci besar diisi air, daun-daun yang dipercayai memiliki fungsi obat, namanya lupa, kemudian beberapa bahan lainnya. Orang yang sakit harus duduk di bangku menggunakan sarung kemudian panci tersebut diletakkan diantara kaki, sarung harus menutupi seluruh tubuh mulai dari kaki hingga kepala, kemudian batu atau besi yang telah dibakar sebelumnnya hingga panas maksimal sekitar 3 atau 4 buah, dimasukkan ke dalam panci yang berisi air, maka uap akan keluar dengan aroma daun-daun, pasien pun akan mengeluarkan keringat hingga lendir yang ada dihidung akan ikut keluar biasanya. Atau pengobatan penyakit dalam seperti batuk biasanya digunakan tanaman yang sangat pahit, namanya "sambiroto", cukup 3-5 lembar yang direndam dalam gelas berisi air panas, tunggu hingga dingin dan minum, sangat pahit memang, tapi jika dilakukan hingga 3 kali bisa sembuh. Atau sakit perut, mencret atau muntaber biasanya digunakan kunyit hitam yang habis diparut, dicampur air panas kemudian ditapis untuk membuang ampas. Dan masih banyak obat tradisional lainnya.
Tapi seiring perkembangan segala yang berkembang, obat tradisional mulai menghilang, ada juga yang mengonsumsi obat tradisional tapi tidak sembuh, mungkin kualitas obat tradisional juga ikut menurun atau tingkat penyakit orang yang semakin susah untuk disembubkan. Entahlah..
(acc; RS Bayangkara, Maleo 7, 12.55AM)

sumber tabel: http://fygy.wordpress.com/2009/06/18/efek-bahan-kimia-bagi-kehidupan-sehari-hari/

Pembangkit Listrik Tenaga Cinta V2

Sudah pernah sebelumnya membahas mengenai pembangkit listrik tenaga cinta di blog ini, saat saya baca kembali, terasa aneh dan sangat banyak kekurangan. Maka dari itu saya mencoba untuk kembali menulis dengan judul yang sama, yang mungkin hasilnya akan sama tidak maksimal. 
   Pertama mari kita definisikan listrik. Menurut wikipedia, listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel.Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Bersama dengan magnetisme, 
listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenal sebagai elektromagnetisme.
   Saya sendiri menganggap 
listrik itu sebagai sebuah kekuatan yang tidak nampak secara kasat mata, tapi sebab dari listrik bisa dilihat dan dirasakan. Listrik sebagai sumber energi merupakan sebab yang bisa menciptakan banyak akibat. Pada dasarnya bumi ini menyediakan sumber listrik terbesar yaitu petir, dan mampu memenuhi kebutuhan listrik semua orang di dunia ini. Cuma yang belum bisa ditemukan adalah media yang mampu menampung petir tersebut kemudian didistrubisi dalam volume kecil untuk kebutuhan listrik masyarakat maupun industri.
   Sama dengan pembahasan tentang 
kenapa harus ada nabi dan malaikat, bukan karena tuhan tidak mampu memberikan ajaran secara langsung kepada manusia, tapi karena manusia tidak mampu menerima energi tuhan yang begitu besar secara langsung, sehingga membutuhkan malaikat dan nabi sebagai perantara.
Sumber listrik dari 
pembangkit listrik tertentu atau petir bukan tidak bisa menyuplai secara langsung, tapi konsumen yang tidak sanggup untuk menerima, sehingga membutuhkan perantara seperti gardu induk dan trafo.
   Pembangkit listrik pada 
dasarnya memiliki tujuan yang sama, menciptakan energi magnetis yang bisa dihasilkan dari sebuah putaran atau panas yang konstan. Seperti pembangkit listrik tenaga air, tenaga uap, tenaga diesel dan tenaga angin yang memanfaatkan media tersebut untuk memutar sirkit, atau solar sel yang memanfaatkan panas matahari kemudian dikonfersi pada baterai untuk menyimpan energi listrik.
Jika kita mampu membuat 
sebuah pembangkit yang bisa ditemukan dimana saja dan pada siapa saja, akan sangat menarik untuk dijadikan sebagai suplay listrik.

Sedikit tentang cinta.
Saya pernah mendengar bahwa 
manusia itu diciptakan atas dasar cinta. Perasaan atau gejolak yang mugkin dimiliki oleh setiap manusia. Cinta itu sendiri memiliki banyak defenisi dari berbagai pakar.  Saya sendiri menganggap cinta itu abstrak mutlak tak terkendali, cinta itu meliputi segala sesuatu dalam relung asa dan rasa. Orang yang  kehilangan yang dicintai akan merasa hampa, putus asa dan mungkin akan berfikir pendek. Beda dengan orang yang sedang jatuh cinta, perasaannya bisa memacu adrenalin dan memaksimalkan pembakaran dalam tubuh, jadi wajar jika yang sedang jatuh cinta akan keringatan saat bertemu yang dicintainya, selain itu juga akan memancing kerja akal lebih maksimal dalam berfikir, membuat syair atau puisi yang indah,  artinya cinta itu sangat mempengaruhi kerja akal dan memiliki energi yang kuat.
Jika pernah melihat atau 
merasakan jatuh cinta pada seseorang, mungkin akan tau bagaimana rasanya jika bertemu atau ingin mengatakan cinta pada orang tersebut. Itu akan memacu pembakaran, sehingga jantung akan berdebar, secara otomatis suhu tubuh pasti akan meningkat. Dari suhu tersebut bisa menghasilkan sebuah energi yang bisa dikonversi ke dalam bentuk energi listrik dan disimpan pada baterai.
Sedikit sama dengan pemanfaatan
panas matahari atau suhu pada solar cell, yang membedakan adalah objek dan besar energi yang dihasilkan.  Pada solar cell suhu 25 derajat celcius bisa menghasilkan 2.73 volt.
 
saat terjadi pembakaran dalam tubuh manusia bisa menghasilkan 60 kalori bagi laki-laki sedangkan pada perempuan bisa mencapai 50 kalori
Jika dikonversi 1 kalori= 4.2 joule. Sedangkan 1 watt= 1 joule per second = 14.34 kalori per menit. Jika ada laki-laki dan perempuan yang sedang jatuh cinta satu sama lain, dan berada dalam ruang yang sama, maka 60 kalori laki-laki + 50 kalori perempuan akan menghasilkan  110 kalori. 
Jadi 110:14,34=7,67 joule atau 7,67 watt per menit.
Jika jumlah kalori yang 
keluar dari tubuh bisa stagnan atau malah meningkat selama 1 jam, artinya bisa menghasilkan energi listrik sebesar 7,67 x 60 = 460,2 wat/jam.
460 watt lebih besar dari jumlah listrik untuk rumah
sederhana yang biasanya cuma disuply sebesar 450 watt. Artinya jumlah yang dihasilkan dari kalori tersebut bisa menyuplai listrik 1 rumah.

Kekuatan cinta, bisa menghasilkan energi yang besar, bisa menerangi dan bisa menyengat seperti listrik yang memberi respon kejut bagi yang menyentuhnya (acc)