PLTK

Pernah ada cerita tentang orang yang melapor ke kantor polisi karena kehilangan sepedanya, tapi sepertinya ini hanyalah karangan belaka. “pak, sepeda saya hilang”, polisi itu menjawab, “kalau sepeda hilang itu jarang didapat pak”, dengan girang bapak itu berkata, “tidak apa-apa pak, itu lebih bagus lagi”..(jarang: kuda)

Kuda memang salah satu ternak yang bisa masuk nominasi ternak tergagah, selain penampilannya yang memang terlihat jantan, juga memiliki tenaga yang kuat. Dahulu katanya banyak yang menggunakan kuda sebagai kendaraan pribadi hingga kendaraan perang. Jika berbicara kekuatan, sebenarnya banyak hewan lain yang lebih kuat dari kuda, misalnya gajah, kerbau atau badak, tapi meskipun hewan tersebut kuat, tapi tidak gesit seperti kuda karena tubuh yang terlalu besar. Atau tentang kecepatan lari, banyak yang lebih gesit berlari dari kuda, misalnya macan atau jaguar atau hewan pemburu lainnya, tapi meskipun cepat berlari, tubuh hewan tersebut terlalu kecil dan tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai kendaraan untuk mengangkut barang, apalagi ditunggangi seperti kuda. Jika tidak percaya macan atau jaguar tidak bisa ditunggangi, silahkan coba sendiiri. Tentang kehebatan kuda kitab pun telah menjelaskan “Demi kuda perang yang lari kencang terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulannya. (QS.100:1-2)” Selain itu, kuda sangat mudah kita temukan disekitar kita, kuda juga merupakan hewan yang setia, kuda piaraan tidak akan meninggalkan majikannya kecuali dalam keadaan terpaksa atau jika majikan dan kudanya belum bersahabat.  Sangat banyak yang mengatakan bahwa kuda mampu berlari kencang dengan beban sekalipun dalam waktu yang cukup lama, selain itu, kukuatan kuda sangat stabil sehingga kadang kekuatan suatu mesin diukur dalam satuan kuda. Menurut Wikipedia kuda bisa mencapai kecepatan maksimal hingga 76 km/jam

Di daerah jeneponto kita bisa menemui begitu banyak kuda, dan masih banyak aktifitas masyarakat yang mengandalkan kuda sebagai penyedia jasa tenaga yang bisa diandalkan. Misalnya di pasar, akan banyak berjejer bendi/dokar untuk transportasi masyarakat. Mengangkut barang, misalnya garam, padi dan hasil kebun lainnya menggunakan kuda. Sampai jasa mengenyangkan perut, bisa kita temui banyak warung coto kuda atau masakan lain dengan brand dasar kuda. Sehingga tidak heran, di tengah kota berdiri kokoh patung kuda berwarna putih.

Jika tenaga kuda yang stabil dan mudah diperoleh di daerah jeneponto misalnya, tentu akan sangat menarik jika bisa dimanfaatkan sebagai media untuk menghasilkan energy listrik. Pembangkit listrik tenaga air, dalam skala mikro atau picohidro tentu akan sangat sulit diterapkan di daerah tersebut karena kurangnya persedian air alam yang ada. Tetapi bukan hal yang tidak mungkin, jika air sebagai dasar pembangkit bisa diganti oleh kuda, intinya pembangkit disini bagaimana agar turbin bisa berputar dan menghasilkan energy listrik.





Sedikit tentang pembangkit mikrohidro yang menggunakan tenaga air, dengan meggunakan jenis pompa end-suction centrifugal pump,  dan efisiensi turbin sebesar 70%.  Maka turbin bisa bekerja pada putaran 1400 – 1450 rpm, net head 48 m dan design flow 30 liter/detik.  Daya keluaran poros turbin akan ditransmisikan ke generator dan bisa menghasilkan output generator sebesar 7.5 kW dengan toleransi perubahan debit yang diijinkan adalah 20%. 

Mungkin bisa jika air kita ganti dengan membuat sebuah rol dengan tumpuan yang berputar seperti alat lari fitness dan menjadikan kuda sebagai pemutar turbin yang tugasnya berlari diatas tumpuan tersebut. Dengan kekuatan maksimal kuda 76 km/jam kita ratakan menjadi 60 km/jam saja dan toleransi 20% seperti pada penggunaan air kemudian dikonfersi ke rpm, mungkin bisa mendapatkan sekian watt.

Ini hanyalah sebuah gambaran umum dari ide nakal yang tak berkesudahan, tapi mungkin menarik jika ada yang mau melakukan penelitian kelayakan rencana tersebut. acc

1 komentar: