Keluarga Kaya

(Dari hasil cerita kemari)
Sebuah Keluarga yang kaya raya, Memiliki Beranekaragam pundi-pundi sumber daya alam yang tak akan habis untuk menghidupi manusia hingga akhir zaman.
Mereka hidup di tengah-tengah kerindangan hutan dengan kicauan burung yang merdu dan sejuknya air sungai yang mengalir. 
Lokasi keluarga itu dapat kita cari di globe, tepatnya 60LU – 110LS dan 950 BT – 1410 BT.
Suasana damai dan sejahtera berjalan selaras setiap hari. Tak pernah ada anggota keluarga yang saling bertikai satu sama lain, perebutan harta ataupun kekuasaan tak akan bisa kita jumpai di masa itu. Sifat saling menghargai satu sama lain tertanam begitu kokoh di dalam jiwa mereka. Bersahaja terhadap alam adalah proses yang mereka lakukan untuk melestarikan kelangsungan ekosistem, tidak serakah, dan tidak mengeksploitasi meskipun mereka tau bahwa persedian alam sangat banyak. Bahkan lebih banyak dari yang kita semua bayangkan.
Hingga suatu ketika, saat keluarga itu menyerahkan dan menggaji beberapa pihak untuk mengelolah. 
Mereka menyerahkannya kepada kelompok yang kini menamakan dirinya Legislatif, eksekutif, yudikatif, pemerintah, Investor, dan yang lainnya...
Sejak itu lah kekacauan mulai muncul, sifat mementingkan diri sendiri semakin merambah. apalagi ditambah pengaruh dari luar yang dibawa oleh sebuah kotak dan sejenisnya yang kadang disebut sebagai media.
Orang yang dipecayakan untuk mengelolah malah membuat semua jadi berantakan, tidak lagi memikirkan pemilik atau tuan rumah, tapi hanya memikirkan diri sendiri. Hak tuan rumah pun mulai digeser secara perlahan. malah diposisikan sebagai orang yang menumpang. dibuatkan aturan yang tentunya memihak pada pengelolah, habis sudah harapan keluarga yang dulunya kaya dan sejahtera itu.
Kini diperbudak di rumah sendiri. Jika mereka ingin pintar harus membayar begitu banyak biaya, atau jika sakit dan ingin berobat mereka harus menghabiskan uang mereka dulu sebagai biayanya. Sumber daya alam pun dijual kepada pihak asing, dan pemilik rumah tak diberi hasil...
mereka jatuh miskin, dan dengan sombong orang yang dulunya disuruh mengelolah datang memberi bantuan, padahal bantuan itu adalah harta mereka yang dirampas oleh para pengelolah tersebut.
keluarga yang malang, di perdaya oleh orang yang mereka beri kepercayaan.
Keluarga itu bernama Indonesia.

1 komentar: