1 januari 2011

sudah hampir pagi..
namun riu, gemuruh kembang api dan suara knalpot motor bising masih saja terdengar ramai. membuat sangat susah untuk beristirahat. sebegitu special kah pergantian bulan 12 ke bulan 1 itu? sehingga suasananya harus dibuat segaduh dan seheboh mungkin? entahlah.
Petasan, kembang api, dalam rangka perayaan tahun baru meningkat pesat... saking pesatnya sehingga dapat kita jumpai dijual di sepanjang jalan. ledakan petasan dan kembang api bagaikan sebuah simbol bahwa tahun ini telah sah berganti, di iringi dengan alunan suara terompet yg kadang terdengar serak dengan melodi yang mungkin tak seindah lagu dangdut.
Begitupun dengan pemesanan kamar hotel, dari hotel berbintang-bintang hingga hotel yang bintangnya redup bahkan wisma sekalipun, jauh sebelum hari perayaan tahun baru ini sudah di pesan. suasana enjoy dalam kamar hotel mungkin lebih menarik bagi sabagian orang untuk merayakan tahun baru, apalagi jika bersama pasangannya. Mesum akan menghiasi tahun baru berdua di kamar hotel. 
Miras pun tak lagi terlihat tabu di malam tahun baru, mulai dari harga yang eksekutif, seperti minuman botol yang mahal, hingga kelas ekonomi seperti ballo atau tuak, selalu setia hadir menemani hura-hura di malam nanberkilau itu. Teler mungkin salah satu bentuk penghargaan mereka pada tahun baru.
Para muda mudi yg lagi berCumbu ria dengan syahdunya dapat kita saksikan di pinggir2 jalan, berbaris agak tidak rapi seperti pedangang kaki lima, menjajakan semua potensi tubuhnya kepada khalayak ramai. atau di tempat-tempat perayaan lainnya, dapat kita lihat mereka berdekapan seakan tak ingin lepas dan saling menjilat gigi satu sama lain. Konon katanya tak lengkap perayaan tanpa mempersembahkan tubuh terindah yang dimilik kepada sang kekasih, kekasih yang kapan saja bisa berganti status atau digantikan. trand anak muda masa kini yang bangga menyebut dirinya gaul dan tidak kampungan.
Ambulance pun dengan sirine khasnya tak ketinggalan mondar mandir mengangkut para korban balapan liar yang gugur di arena balap. suara motor yang memecahkan telinga dan gaya yang melebihi style valentino rossi. juga para pemuda yang sedikit elite karena mereka anak orang kaya, dengan mobil terkeren yang mereka pakai, turut meramaikan jalan. jalan yang seolah hanya milik mereka dan orang lain menumpang, sehingga tak jarang ada yang tersambar oleh mereka.
Suasana yang agak berbeda terlihat disebuah sudut jalan, sebuah gedung dengan gambar salib dipintu dan bertuliskan gereja, di situ terlihat sedikit religi, dengan acara yang sama yakni perayaan tahun baru namun metode berbeda. menyanyi lagu pujian dan berdoa. 
di Beberapa tempat pula, namun bukan tempat ibadah terlihat beberapa melakukan zikir dan doa bersama. ada yang merangkaikan dengan acara musik ada pula yang hanya sekedar berdoa saja.
suasana yang hampir terlihat sama disetiap pergantian bulan 12 ke bulan 1.
suatu kebanggan bagi mereka yang bisa merayakan dengan semarak, heboh, meriah, tanpa memikirkan orang lain terganggu atau tidak dengan tingkahnya, tanpa peduli ini sebuah kebiasaan baik atau buruk... dan apalagi jika terjadi peningkatan yg signifikan dari tahun sebelumnya.
mungkin di tanggal yang sama tahun depan kasus ini akan kembali berulang.
menikmati malam, sesaat dan takjelas tujuan selain happy.
keesokan hari semua kembali terlihat sama, perubahan tahun itu tak terlihat efeknya. semua sama, matahari tetap panas, malam pun tetap gelap. semangat lebih baik dari tahun sebelumnya terdengar ramai, tapi itu terealisasi atau sekedar kata penghias akhir tahun, tak ada yang tau. entahlah.
hura-hura di malam gemerlap kapan berakhirnya??? sebuah pertanyaan yang entah siapa mampu menjawab.

0 komentar:

Posting Komentar