kasihan

seorang anak kecil dengan wajah yang kumal, pakaian sembrautan sambil menggendong anak kecil yang sedang tertidur dipinggangnya, menengadahkan wajah sambil mengetuk kaca mobil yang berhenti dilampu merah depan kampus yang cukup tersohor di daerahku itu. tangannya yang masih imut menempel jelas di kaca sambil berucap "minta uang ta kodong pak, berapa-berapa saja"

beberapa detik ia berdiri dan terus meminta namun tak kunjung juga ada uluran tangan tanda memberi dari orang yang ada di atas mobil tersebut, hanya sesekali ia terlihat menunjuk kearah spanduk yang ada dipinggir jalan dengan tulisan dilarang memberi sumbangan pada peminta-minta dijalanan.
muka murung dan kecewapun terlihat menghiasi wajah peminta-minta itu dan pergi.

perasaan ibah kadang tak terkendali jika melihat kondisi yang seperti itu, kasihan dan sedih. hidup seperti itu bukanlah sebuah pilihan yang baik jika itu pun adalah sebuah pilihan. namun apa yang harus mereka perbuat dengan kondisi seperti itu, mencari kerja yang layak membutuhkan berbagai macam syarat yang harus dipenuhi, membuat usaha lain membutuhkan modal, sementara mereka tak punya apa-apa yang bisa diandalkan. terpaksa pilihan terbaik menurut mereka adalah mengemis.
namun bagaimana seharusnya kita berlaku kepada mereka? membantu dengan memberi atau sekedar ibah atau malah jengkel.
serta dimana peran pemerintah? bukankah orang miskin dan anak terlantar itu harusnya dipelihara oleh negara?
dilarang meminta-minta dijalanan tidak masalah jika pemerintah dapat menyediakan tempat pekerjaan bagi mereka. jangan hanya menangkapi mereka tanpa ada solusi.
seperti halnya pedagang kaki lima dan pengasong yang sering digusur di tangkap tanpa ada alasan yang jelas dan rasional serta solusi bagi mereka. biarkanlah mereka mencari nafkah yang halal.
yang aneh adalah selalu menyudutkan masyarakat kecil sebagai sebuah masalah negara dan mengganggu ketertiban, sementara begitu banyak penjahat birokrasi seperti pejabat yang berbuat lebih sadis dalam upaya penghancuran negara seperti korupsi, pencurian uang negara, pengeksploitasian kekayaan alam untuk kepentingan perorangan atau kelompok. kenapa bukan itu yang diusut dan dihancurkan?

sampai kapan akan seperti ini? dan apa yang harus kita perbuat sebagai orang kecil yang tak punya pengaruh apa-apa.
mari jadikan ini sebagai sebuah masalah bersama, dan mari membantu serta orang disekitar kita sekecil apapun itu, jika tak mampu dengan materi cukup dengan senyuman, atau setidaknya jangan menjadi penghalang bagi mereka.

0 komentar:

Posting Komentar